Jika dulu remaja mendominasi masalah jerawat atau masalah kulit lainnya, kini para pra remaja pun mulai mengalaminya. Terutama bagi mereka yang memasuki masa pubertas lebih awal. Para dokter spesialis kulit dan kelamin menemukan bahwa semakin banyak anak-anak di bawah usia 12 tahun sudah mulai jerawatan.

Duh, tentunya sebagai orang tua, kita sangat ingin membantu mereka mengatasi masalah jerawat. Karena bukan cuma bagi orang dewasa, bagi pra remaja pun jerawat merupakan sumber dari ketidak percayaan diri.

Mengatasi jerawat dan masalah kulit lain yang mungkin timbul pada pra remaja sebenarnya mudah diatasi. Hanya saja orangtua harus rajin mengingatkan, karena perawatan kulit rutin bagi pra remaja merupakan hal yang baru. Seringkali mereka luput melakukan rutinitas perawatan kulit. Ingatkan pra remaja untuk membangun kebiasaan sehat berikut ini.  

1. Ingatkan pra remaja untuk cuci muka 2 -3  kali sehari, terutama pagi dan malam hari sebelum mereka beristirahat
2. Biasakan pra remaja untuk mencuci muka setelah selesai melakukan aktivitas yang menghasilkan banyak keringat, misalnya olahraga.
3. Sampaikan pada pra remaja untuk tidak menggosok terlalu keras saat mencuci muka agar kulit terhindar dari iritasi, terutama ketika ada jerawat.
4. Pilihkan pembersih wajah yang sesuai dengan tipe kulitnya berlabel non comedogenic untuk pra remaja agar pori-pori kulitnya tidak tersumbat.
5. Cari sabun atau pembersih wajah yang mengandung asam salisilat atau benzoyl peroxide untuk mereka yang cenderung berjerawat. Para ahli menyarankan untuk membiarkan sabun wajah selama 1-2 menit setelah aplikasi agar pembersih wajah dapat menembus hingga lapisan epidermis kulit.
6. Selalu ingatkan pra remaja untuk mengoleskan sunscreen sebelum mereka keluar rumah dan beraktivitas di bawah sinar terik matahari.
7. Minta agar pra remaja untuk tidak terlalu sering menyentuh wajahnya, terutama saat beraktivitas di luar rumah dan tangan cenderung kotor.
8. Bila kulit pra remaja bermasalah berkepanjangan, hindari untuk membiarkannya. Segera kunjungi dokter spesialis kulit dan kelamin untuk mengatasinya dengan tepat.

BACA JUGA: Waspadai 5 Bahan Berbahaya pada Kosmetik