PERDOSKI

PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS KULIT DAN KELAMIN INDONESIA

Indonesian Society of Dermatology And Venereology (INSDV)

E-Consultation

  • Sifilis
    9 Apr 2019 | 06:23 WIB
    Salam dok. Saya pria umur 29 th(tb/bb; 175/78). Dua tahun yang lalu saya didiagnosa sifilis dengan hasil tes vdrl 1:1, tpha 1:320. Saya menjalani pengobatan suntik benzatin 2,4 juta iu (2 botol) selama 4 kali dan obat oral doksisiklin selama satu bulan. Setelah pengobatan hasil tes menunjukkan vdrl non reaktif, tpha tetap 1:320. Kemudian pengobatan diulang dengan dosis yangsama, hasil tes menunjukkan tidak ada perubahan pada angka tpha.

    Setahun kemudian (bulan februari kemarin) saya tes ulang, hasilnya masih sama, vdrl non reaktif, tpha 1:320. Pertanyannya:
    1. Apakah saya perlu mengulang pengobatannya dokter?
    2. Apakah saya mengalami resistensi thd penisilin?
    3. Jika saya menikah, apakah saya akan menularkan bakteri ini pada psangan saya?

    Terima kasih dokter.
  • 13 Apr 2019 | 03:43 WIB

    Salam juga
    Penegakan diagnosis sifilif sampai saat ini masih didasarkan pada hasil tes serologis vdrl dan tpha. Hasil pengobatan sebenarnya ditentukan oleh penurunan titer vdrl, yaitu dinyatakan pengobatan berhasil jika titer vdrl turun 4 kali dari titer sebelum terapi ( contoh dari 1:16 menjadi 1:4) dalam pengamatan 1 tahun. Sayangnya titer vdrl saudara sebelum terapi 1:1 sehingga tidak akan tampak menurun 4 kali lipat. Tetapi hasil non reaktif pasca terapi menunjukkan bahwa ada perbaikan dari hasil terapi. Titer tpha memang seringkali penurunannya sangat lambat bahkan bisa menetap. Untuk memastikan kondisi saudara, silakan memeriksakan diri ke dokter spesialis kulit dan kelamin setempat


    Salam,
    DR. Dr. Satiti Retno Pudjiati, Sp.KK(K)

Valorant cheats
uluslararası evden eve nakliyat bloons td 5 unblockedsiverek haber son dakika kahoot bot spammer unblocked redspot tv